Penanganan Limbah Minyak dalam Air
(Oily Wastewater Treatment)
Seiring dengan berkembangnya industri, terdapat juga peningkatan jumlah penggunaan minyak. Hal tersebut berdampak pada pembentukan limbah akibat pengolahan yang tidak sempurna, yaitu menjadi oily wastewater. Oily wastewater dapat menyebabkan polusi di berbagai aspek, seperti mempengaruhi air untuk minum dan sumber air tanah, membahayakan kesehatan manusia, laut, serta pertanian, dan lain-lain [1].
Oily wastewater yang keluar ke lingkungan tanpa adanya penanganan yang tepat dapat meningkatkan BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) pada air, mengurangi kontak matahari untuk masuk ke dalam air disebabkan karena lapisan yang terbentuk pada permukaan air, serta mengganggu ekosistem laut [2]. Maka dari itu, penanganan oily wastewater (oily wastewater treatment) secara tepat sangat penting sebagai langkah preventif dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan dan manusia [3].
I. Physical Methods
Gravity separation (GS) dan Dissolved Air Flotation (DAF) dapat diklasifikasikan sebagai metode fisikal untuk mengolah oily wastewater.
a. Gravity Separation (GS)

Gravity separation (GS) bekerja dengan memanfaatkan prinsip perbedaan densitas antara minyak dan air. Perbedaan densitas antara air dan minyak sangat dibutuhkan untuk mendorong pemisahan yang sempurna [4]. Namun, metode ini tidak bisa digunakan untuk memisahkan emulsi minyak karena hanya memanfaatkan gravitasi. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah API Separator.
b. Dissolved Air Flotation (DAF)

Dissolved Air Flotation adalah pengolahan air yang memanfaatkan gelembung, sehingga partikel minyak yang ada dalam air terlarut dalam air dan menyebabkan minyak naik ke permukaan air akibat densitas minyak yang lebih kecil dari pada air [5]. Lapisan minyak yang terbentuk kemudian dipisahkan dari permukaan air. Flotation memiliki potensial yang tinggi untuk menangani limbah minyak karena kapasitas proses, menghasilkan lumpur yang lebih sedikit, dan efisiensi pemisahan yang baik [6].
II. Demulsification methods
Demulsification digunakan untuk memisahkan oil-in-water suspension dan oil-in-water emulsion. Demulsification secara konvensional dapat dilakukan dengan tiga cara: physical, chemical, atau biological. Pada cara dengan menggunakan bahan kimia, terdapat beberapa demulsifier yang dapat digunakan yaitu ethylene oxide, silicone surfactant, ethylcellulose polymers and formaldehyde. Lalu, secara biologi, demulsifier yang digunakan adalah microbial cell. Sedangkan pada metode secara fisik, metode ini memanfaatkan tekanan sentrifugasi dan pengadukan [3].
III. Chemical Methods
Terdapat beberapa metode yang memanfaatkan prinsip kimia, yaitu flokulasi dan teknologi elektrokimia.
a. Flokulasi

Flokulasi merupakan metode penambahan flokulan dalam limbah air untuk menetralisir ion negatif dari minyak atau emulsi dan membantu partikel polutan untuk membentuk flok. Flok tersebut kemudian akan mengendap dan dapat dipisahkan. Keberhasilan metode ini bergantung pada jenis flokulan dan dosis yang digunakan, konsentrasi minyak dalam air, dan pH serta suhu limbah air. Terdapat beberapa jenis flokulan yang dapat digunakan yaitu aluminium sulfate, polymerized ferrous sulfate, poly-aluminium chloride sebagai flokulan anorganik, dan polyacrylamide sebagai flokulan organik [3].
b. Teknologi Elektrokimia

Teknologi Elektrokimia melibatkan sel elektrokimia, yaitu elektroda yang dimasukkan oily wastewater dan menggunakan perbedaan potensial [3]. Tahap pertama diawali dengan oksidasi elektrolitik dari elektroda, yang membentuk flok kemudian menetralkan muatan partikelnya sehingga partikel menjadi tidak stabil dan memecah emulsi. Partikel kemudian menggumpal diakibatkan oleh elektrokoagulan dan membentuk partikel. Gelembung oksigen mikro (O2) pada anoda dan hidrogen (H2) pada katoda terbentuk dan kemudian naik ke atas, mengikat partikel emulsi bebas dan zat pengotor dalam larutan suspensi menuju atas permukaan dan selanjutnya dipisahkan.
IV. Mechanical Methods

Metode ini memanfaatkan coalescer sebagai media. Pada metode ini, partikel minyak yang kecil akan bertabrakan pada media coalescer dan menempel antar partikel sehingga akan membentuk partikel minyak yang lebih besar [7] dan kemudian naik ke permukaan sehingga minyak mudah untuk dipisahkan. Salah satu alat pada mechanical method yang dapat digunakan adalah CPI Oil Separator.
PT Aspros Binareka yang sudah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun di bidang sistem pengolahan oily water dengan menyediakan beberapa produk pengolahan seperti CPI Oil Separator, Mobile Oil Separator, Electro Emulsion Breaker, Oil Skimmer, Dissolved Air Flotation, dan Grease Trap, serta produk lainnya yang terdapat pada katalog kami yaitu Produk AsOS dengan ukuran dan desain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Apabila tertarik atau memiliki pertanyaan terkait produk kami, silakan hubungi kami pada alamat email info@asprosbinareka.com atau melalui WhatsApp disini.
Sumber:
[1] Yu, L., Han, M., & He, F. (2017). A review of treating oily wastewater. Arabian journal of chemistry, 10, S1913-S1922.
[2] Putatunda, S., Bhattacharya, S., Sen, D., & Bhattacharjee, C. (2019). A review on the application of different treatment processes for emulsified oily wastewater. International journal of environmental science and technology, 16, 2525-2536.
[3] Abuhasel, K., Kchaou, M., Alquraish, M., Munusamy, Y., & Jeng, Y. T. (2021). Oily wastewater treatment: Overview of conventional and modern methods, challenges, and future opportunities. Water, 13(7), 980.
[4] Van Le, T., Imai, T., Higuchi, T., Yamamoto, K., Sekine, M., Doi, R., … & Wei, J. (2013). Performance of tiny microbubbles enhanced with “normal cyclone bubbles” in separation of fine oil-in-water emulsions. Chemical engineering science, 94, 1-6.
[5] Moosai, R., & Dawe, R. A. (2003). Gas attachment of oil droplets for gas flotation for oily wastewater cleanup. Separation and purification technology, 33(3), 303-314.
[6] Rubio, J., Souza, M. L., & Smith, R. W. (2002). Overview of flotation as a wastewater treatment technique. Minerals engineering, 15(3), 139-155.
[7] Hazlett, R.N. Fibrous bed coalescence of water-steps in coalescence process. Ind. Eng. Chem. Fundam. 1969, 8, 625–632.